HARAPAN ITU PASTI

Kamis, 23 Mei 2013

Pemenang DUTA IM3 kota sampit.. (ada 3 anak Forum OSIS Sampit jadi pemenang )

Rabu, 22 Mei 2013

Penerimaan Siswa Baru SMK Negeri 2 Sampit telah dibuka :

Formulir Pendaftaran Klik Link di Bawah ini :
Brosur PSB

      Bakalan ketemu sama admin DENDI HAMDI RAMADAN di MOS nya :)
 

Download Template Blogger Anime Keren 2013 Versi Endeavor Blog

1.Anime Heaven






2.Anime Heaven V2




3.Anime Light
4.In Love




5.My Memories
6.Shugo Chara





7.Sweet Girl

Download - Demo





8.Anime Daily

Download - Demo





9.Animes

Download - Demo





10.Ramen No Jutsu


Download - Demo





11.Couple in Pink
Download - Demo





12.Anime Naruto Uniqx
Download - Demo





13.Naruto VS Sasuke

Download - Demo





14.Hinaru Blog

Download - Demo





15.Air Bender

Download - Demo





16.Bleach

Download - Demo





17.Hatsune Miku

Download - Demo





18.Date A Live


Download - Demo


Ampe segini dulu ane posting Template Anime nya :D, kalo ngak tau cara ganti template nya Lihat "Di Sini"

Jumat, 03 Mei 2013

Douwes Dekker , Sang Pejuang Kebenaran





Adalah EDUARD DOUWES DEKKER, yang lahir di Amsterdam dari kalangan berkecukupan, beranjak dewasa kegelisahannya menyebabkan prestasinya di sekolah merosot dari hari ke hari. Hal ini yang kemudian menyebabkan ayahnya lalu mengeluarkannya dari sekolah dan menjadikannya seorang buruh rendahan di sebuah kantor dagang. Perkenalannya dengan kemiskinan dan serba kekurangan berpengaruh sangat besar pada kehidupannya di kemudian hari. 


Nasib kemudian membawa Eduard DD pergi ke Hindia Belanda menumpang kapal ayahnya. Pada tahun 1839 petualangannya di Hindia Belanda dengan dimulai dengan menjadi seorang Ambtenaar (Pegawai Negeri). Perjalanannya sebagai seorang ambtenaar tidak selalu berjalan dengan mulus, kekecewaan atas perlakuan bangsanya bahkan para pejabat pribumi yang melakukan pemerasan terhadap tenaga rakyat pribumi, menjadikan Eduard DD mengundurkan diri dari jabatannya yang terakhir sebagai asisten residen Lebak dan melakukan hidup sebagai bohemian di Eropa. Pada saat itulah bukunya yang berjudul "Max Havelaar" ditulis dan diterbitkan (1860). Isi buku tersebut adalah pengungkapan dalam versi fiksi tentang pengalamannya pada saat menjadi Asisten residen di Lebak. Namanya sendiri kemudian ia ganti menjadi , "Multatuli" yang berasal dari bahasa latin yang berarti 'aku sudah banyak menderita'.


Kakak Eduard DD yaitu Olaf DD mempunyai seorang cucu yang mempunyai jasa besar bagi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dr. ERNEST DOUWES DEKKER yang lahir di Pasuruan, dalam perjalanan kariernya ia sempat menjadi pegawai perkebunan kopi, bahkan ia juga pernah menjadi serdadu bagi negerinya dalam perang Boer di Afrika, namun kembali pulang ke Hindia Belanda. Pada masa itu Ernest DD lebih dikenal sebagai seorang wartawan.


Dalam karier menulisnya yang kebanyakan tentang kritik terhadap bangsa Belanda dalam memperlakukan negara jajahannya, Ernest bertemu dengan dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. Ketiganya kemudian dikenal dengan tiga serangkai. Mereka lalu mendirikan partai yang beranggotakan siapa saja yang menginginkan kemerdekaan yang dinamakan Indische Partij. Partai ini disambut sangat baik dengan mampu mengumpulkan anggota hingga 7000 orang hanya dalam waktu 4 bulan. Perjuangan tiga serangkai dengan juga menulis di surat kabar tentang kritik tentang bangsa Belanda membuat mereka diasingkan serta dipenjara. 


Dibubarkannya IP pada tahun 1913 setahun setelah didirikannya mengubah haluan Ernest yang kemudian mendirikan Ksatrian instituut mengikuti Suwardi Suryaningrat yang terlebih dahulu mendirikan Taman Siswa. Namun keterlibatannya dalam menulis buku sejarah yang dianggap antikolonial membuatnya dilarang mengajar. Pengalaman pembuangannya yang terakhir adalah ke Suriname pada tahun 1941. Kondisi fisiknya sangat buruk karena berpindah-pindah penjara. Pada saat Soekarno mengumandangkan kemerdekaan Indonesia, Ernest merasa perjuangannya tak sia-sia. Ia kembali ke Indonesia dan melanjutkan perjuangannya dengan membantu Soekarno dalam pemerintahan awal Indonesia. Karena jasa-jasa beliau, Soekarno mengganti namanya menjadi Danudirdja Setiabudhi.


Dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi Indonesia berbagai macam pengorbanan dijalani baik oleh Eduard Douwes Dekker maupun Ernest Douwes Dekker. Dasarnya adalah kebenciannya terhadap ketidakadilan dan kesewenangan dari negara penjajah. Padahal darah penjajah lebih banyak mengalir di tubuh mereka. Memperjuangkan kebenaran selalu tidak mudah. Kegigihan dan pengorbanan mutlak perlu. Intisari lain yang bisa kita peroleh adalah bahwa esensi pendidikan adalah salah satu cara untuk menegakkan kebenaran dan keadilan yang amat susah kita temukan di negeri ini. Seperti juga keadilan bagi putra Ernest yang sekarang terbaring di Rumah Sakit yang bernama sama dengan rekan ayahnya dulu, yang terpaksa mengajukan diri sebagai warga 'miskin' karena tidak ada biaya untuk operasinya. Apakah kita termasuk bangsa yang tidak tahu berterima kasih?

PENGERTIAN DASAR AD/ART Gerakan Pramuka

PENGERTIAN DAN FUNGSI AD/ART GERAKAN PRAMUKA
  • PENGERTIAN
  1. AD/ART merupakan ketentuan dasar dan ketentuan operasional bagi suatu organisasi yg mencerminkan aspirasi, visi dan misi Gerakan Pramuka Indonesia
  2. Pengikat persatuan dan kesatuan Gerakan Pramuka dalam prinsip, idealisme, tindaklaku, baik organisatoris, sosial, maupun budaya
  3. Suluh & landasan gerak organisasi Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuannya
  4. Landasan manajemen & pemberdayaan sumberdaya Gerakan Pramuka
  • FUNGSI
AD/ART merupakan landasan kerja dan landasan gerak Gerakan Pramuka dalam mewujudkan visi dan misinya.
LANDASAN HUKUM GERAKAN PRAMUKA
  • KEPPRES No 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, dengan pertimbangan:
  1. anak-anak dan pemuda Indonesia perlu dididik untuk menjadi manusia dan warga Negara Ind. Yg berkepribadian dan berwatak luhur dst.
  2. untuk mencapai maksud dan tujuan tsb harus dilakukan dilingkungan anak-anak dan pemuda di samping lingkungan kel. dan sek.
  3. sesuai Tap MPRS No I/MPRS/1960 ttg GBHN dan Tap MPRS No II/MPRS/1960 ttg Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama ’61-’69 mengenai pendidikan pada umumnya dan pendidikan kepanduan pada khususnya, perlu menetapkan suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan tunggal untuk diberi tugas melaksanakan pendidikan tersebut di atas.
SEJARAH SINGKAT AD/ART GERAKAN PRAMUKA
  • Keppres No 12 Tahun 1971
  • Keppres No 46 Tahun 1984
  • Keppres No 57 Tahun 1988
  • Keppres No 34 Tahun 1999
  • Keppres No 104 Tahun 2004
POKOK-POKOK PENTING AD/ART GERAKAN PRAMUKA
  • Pembukaan memuat dasar filosofis dan historis ketentuan dalam AD GP.
  • Eksistensi: Nama, Status dan tempat
  • Asas, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi
  • Sistem among, PDK, KH, MK, M dan Kiasan dasar
  • Organisasi: anggota, jenjang organisasi, kepengurusan, Saka, DK, Lemdik, Bimbingan, Pemerikasaan keuangan
  • Musyawarah dan Referendum
  • Pendapatan, kekayaan
  • Atribut GP: bendera, panji, himne dan pakaian seragam serta tanda-tanda
  • ART, Pembubaran dan perubahan AD.
TUJUAN GERAKAN PRAMUKA
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka 2004 pasal 4 …. Dan dijabarkan dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka 2004 pasal 4 …. Melalui Kepramukaan :
  1. … Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang beriman dan bertaqwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi…”
  2. … Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai keterampilan dan kecakapan serta memiliki kecerdasan emosional sehingga dapat menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara…”
ALASAN PENYEMPURNAAN AD GP
  • AD merupakan landasan kerja GP
  • GP dihadapkan pada lingkungan yg berubah serta tantangan baru
  • Perkembangan kepanduan di seluruh dunia
  • Perlu penyesuaian dengan UU No 22 th 1999, UU No 25 th 1999 dan UU No 23 th 2002 serta UU Sisdiknas.
PERMASALAHAN
  • Penggolongan usia peserta didik
  • Keberadaan kelompok usia Pandega-kaderisasi
  • Otonomi daerah
  • Pembinaan Gudep Berpangkalan di Sekolah/Kampus dan gudep wilayah serta serta tersedianya pembina yg berkualitas
  • Sistem among
  • Pengembangan Saka Pramuka
HARAPAN
  • Dengan organisasi yang lincah didukung SDM berkualitas yang menjalankan tugas sesuai prinsip dan metode kepramukaan, GP hadir dan siap untuk mendidik kader-kader pembangunan yang trampil serta memiliki watak dan kepribadian mulia.
PENYEMPURNAAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MUNAS 2003
  • Alinea 3 Pembukaan, menyesuaikan dgn paradigma baru yg menyertakan kaum muda.
  • Alinea 5 Pembukaan, SISTEM AMONG tidak hanya ditempatkan sbg bagian dari metode kepramukaan krn ia merupakan sisdiknas.
KETENTUAN YANG DISEMPURNAKAN
  • PASAL 4 AD, penegasan formulasi tujuan dengan menambahkan …guna mengembangkan dstnya…
  • PASAL 5 AD, ditambahkan rumusannya shg menjadi…..serta membangun dunia yg lebih baik.
  • PASAL 8 AD, selain mengatur upaya ditambahkan jg usaha yg dilakukan GP
  • Pasal 9, Sistem Among
  • Pasal 16, Pandega masuk dalam kualifikasi anggota dewasa muda
  • Pasal 18, (a) anggota muda dan angota dewasa……
  • Pasal 20, (5) Pergantian pengurus…..terdiri dari unsurpengurus lama dan pengurus baru
  • Pasal 21, SAKA tambah 1 ayat.
  • Pasal 22, Dewan Kerja
  • Pasal 24, Bimbingan ayat (4)…..Mabiran yg diketuai oleh Camat/Kepala Distrik
  • Pasal 25, BPK ayat (3) ada 2 butir
  • Pasal 26, Musyawarah ayat (1) butir c ttg acara pokok Munas
LIMA UNSUR TERPADU DALAM KEPRAMUKAAN
  1. Prinsip Dasar Kepramukaan
  2. Metode Kepramukaan
  3. Kode Kehormatan Pramuka
  4. Motto Gerakan Pramuka
  5. Kiasan Dasar Kepramukaan
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN DAN METODE KEPRAMUKAAN
  1. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan Kepramukaan dari pendidikan lain
  2. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
  3. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi masyarakat.
(AD Gerakan Pramuka 2004 Pasal 10).
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN adalah :
  1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
  2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
  3. Peduli terhadap diri pribadinya;
  4. Taat Kode Kehormatan Pramuka.
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN BERFUNGSI :
  1. Norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka
  2. Landasarn Kode Etik Gerakan Pramuka
  3. Landasan Sistem Nilai Gerakan Pramuka
  4. Pedoman dan Arah Pembinaan Kaum Muda
  5. Landasan Gerak dan Kegiatan Pramuka mencapai sasaran dan tujuannya
(AD Gerakan Pramuka 2004 pasal 11)
METODE KEPRAMUKAAN
Merupakan cara belajar interaktif progresif melalui :
  1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
  2. Belajar sambil melakukan
  3. Sistem berkelompok
  4. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rokhani dan jasmani peserta didik
  5. Kegiatan di alam terbuka
  6. Sistem Tanda Kecakapan
  7. Sistem satuan terpisah untuk Putera dan Puteri
  8. Kiasaan dasar
(AD Gerakan Pramuka 2004 pasal 12)
MOTTO GERAKAN PRAMUKA
  1. Merupakan bagian terpadu proses Pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka
  2. Motto Gerakan Pramuka : “SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN”
  3. Merupakan Motto tetap dan tunggal bagi Gerakan Pramuka, sebagai bagian terpadu proses pendidikan, disosialisasikan baik di dalam maupun di luar Gerakan Pramuk

Kamis, 02 Mei 2013

berorganisasi yang baik


Manusia tidak bisa hidup sendiri di dunia ini. Dia harus berinteraksi dengan orang lain. Mengapa demikian? Karena manusia itu makhluk sosial. Dia secara individual merupakan bagian dari orang lain. Maka, mau tidak mau kita sebagai manusia harus srawung dengan orang lain. Salah satu cara berhubungan dengan orang lain adalah melalui organisasi. Melalui organisasi, kita mampu mengolah diri dengan benar, baik secara naluriah maupun fitrah. Bukti telah banyak di depan mata. Orang-orang yang sukses sebagai pemimpin, pengusaha, atau status sosial yang mapan lainnya, pasti dulunya mereka pernah mengenyam pahit manisnya berorganisasi. Mereka banyak makan asam garam dalam organisasi itu. Sebut saja Gus Dur salah satunya. Mengapa organisasi demikian penting bagi kita, terutama di zaman yang mendunia (global) saat ini? Itu tidak lain karena dalam berorganisasi kita akan terasah dan terlatih untuk hidup berjamaah dengan orang lain, baik suka maupun duka. Di suatu organisasi itulah tercampur secara alamiah berbagai perilaku dan sifat masing-masing anggota. Ada yang egois, namun ada pula yang sosial. Ada yang pendiam, tapi ada pula yang cerewetnya minta ampun. Nah, dalam kebersamaan di organisasi itulah, akan terbentuk secara alami manusia yang sempurna dalam arti psikologis. Yakni, manusia yang mampu kapan saatnya menempatkan posisi dirinya sebagai individu dan kapan pula dia harus lebih mementingkan kepentingan organisasi demi kepentingan bersama pula. Untuk mencapai nikmatnya manfaat berorganisasi itu memang butuh proses yang panjang dan lama. Tidak bisa kita hanya berorganisasi dalam beberapa bulan lalu menuntut kematangan pribadi seperti yang diuraikan tersebut. Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara-cara berorganisasi yang baik. Berikut beberapa cirinya. Pertama, organisasi harus memiliki anggota yang jelas identitas dan kuantitasnya. Untuk saat ini, setiap organisasi yang modern pasti menuntut para anggotanya memiliki KTA (kartu tanda anggota). Maka, tidak dibenarkan istilah ”Romli” atau “rombongan liar” yang merupakan kumpulan dari ”Talap” alias “anggota gelap” dari sebuah ”OTB” singkatan dari “organisasi tanpa bentuk”. Kedua, organisasi harus memiliki pula identitas yang jelas tentang keberadaannya dalam masyarakat. Artinya, jelas di mana alamat kantornya. Tampak pula aktivitas sehari-hari kantor tersebut dalam menjalankan roda organisasi. Ada pula nama, lambang, dan tujuan organisasi yang termuat dalam AD (anggaran dasar) dan ART (anggaran rumah tangga). Demikian pula struktur organisasinya. Masih banyak lagi yang bisa membuktikan keberadaan organisasi itu di mata masyarakat. Jika identitas tak jelas, maka jangan salahkan masyarakat bila menaruh curiga terhadap organisasi itu. Ketiga, organisasi harus memiliki pemimpin serta susunan manajemen yang juga jelas pembagian tugasnya. Masing-masing bagian, divisi, maupun seksi juga aktif memainkan perannya. Jadi, sangat ganjil dan dipastikan ”sakit parah” jika organisasi itu yang tampak paling aktif adalah ketuanya sehingga tampak seperti pertunjukan sirkus one man show dalam manajemen organisasi itu. Keempat, dalam setiap aktivitas organisasi harus mengacu pada manajemen yang sehat. Misalnya, ada tiga tahapan dalam menjalankan roda organisasi, yaitu planning (peren-canaan), action (pelaksanaan), dan evaluation (penilaian). Ketiga tahapan itu selalu dimusyawarahkan dan melibatkan sebanyak mungkin anggotanya, terutama saat melewati tahap action. Dalam manajemen itu, yang juga harus mendapat perhatian serius adalah administrasi. Surat bernomor, kop surat, dan ciri-ciri administrasi lainnya yang lazim ada di sebuah organisasi. Kelima, organisasi harus mendapat tempat di hati masyarakat sekitarnya. Artinya, organisasi itu dirasakan benar manfaatnya bagi masyarakat. Maka, kegiatan organisasi dituntut untuk mengakar kepada kebutuhan anggota khususnya, bahkan untuk masyarakat di sekelilingnya. Jika kelima syarat organisasi sehat itu sudah ada, maka janganlah ragu untuk berkiprah di organisasi itu. Ikutlah secara aktif di dalam organisasi itu apa pun peran atau tugas yang diberikan ketua atau atasan langsung Anda. Ingatlah, sekecil apa pun peranan Anda di suatu organisasi dan Anda berhasil menjalankan amanat itu, berarti Anda memiliki andil dalam menghidupkan organisasi tersebut. Anda harus bangga bahwa ternyata Anda masih bermanfaat bagi organisasi. Itu juga berarti Anda bermanfaat bagi orang lain yang ada di organisasi. Kalau Anda sukses menjalankan tugas yang kecil tadi, pasti pemimpin Anda akan memberikan amanat yang makin besar dari waktu ke waktu. Bahkan, bukan suatu hal yang mustahil jika nanti Anda sendirilah yang memimpin organisasi itu. Modal pengalaman memimpin organisasi tadi pasti akan bermanfaat bagi Anda dalam terjun di organisasi kemasyarakatan yang lebih besar. Percayalah! Akhirnya, selamat berhikmat dalam organisasi. Semoga Anda menuai manfaat dari hikmat berorganisasi itu kelak bila hidup di tengah-tengah masyarakat, baik lingkup desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, negara, bahkan tingkat dunia. Amin.

Bagaimana cara berorganisasi yang baik dan benar

(BAGAIMANA ORGANISASI YANG BAIK DAN BENAR )

1. Latar Belakang
Perusahaan sering ,mengalami kekacauan karena strukturnya yang kurang teratur. Alur perintah dan tanggung jawab tidak jelas. Usaha pun lantas terhambat. Yang menjadi permasalahannya? Boleh jadi sistem kendali dalam organisasi perusahaan tersebut lemah.
Banyak perusahaan yang tidak efektif bukan karena kondisi eksternal tetapi lantaran struktur organisasinya kurang kokoh. Struktur ini seharusnya mencerminkan apa yang menjadi sasaran perusahaan, efisiensi juga pelaksanaan fungsi hendaknya menjadi patokan utama.
Efisiensi ini bisa dicapai bila perintah dan penugasan oleh eselon manajer dapat segera dilaksanakan oleh bawahan, dengan proses antara seminim mungkin. Pengarahan, briefing, dan instruksi hendaknya serba ringkas. Apa yang menjadi tanggung jawab bawahan pun hendaknya selalu jelas.
“Kemacetan” dalam jalannya organisasi kerap terjadi lantaran struktur yang menggambarkan jalur kontroling antara atasan dengan bawahan tidak berjalan seimbang. Ini bisa terjadi bila manajer harus mengawasi terlalu banyak atau terlalu sedikit bawahan. Jadi, persoalannya, adalah dalam hal rentang kendali (span of control).
Pengawasan terhadap anak buah memang utama dalam mengelola organisasi karena manajer mempunyai fungsi “actuating”, yakni memunculkan gerakan atau pelaksanaan. Tak dapat dibantah bahwa pada dasarnya merekalah yang menggerakkan perusahaan secara langsung.
Keadaan sebaliknya dapat terjadi dan juga menyebabkan roda perusahaan “macet”. Rentang kendali terlalu sempit, struktur menjadi tinggi. Artinya, sedikit saja bawahan yang bisa lapor langsung kepada atasan. Laporan dari bawahan pun terpaksa melewati beberapa jenjang karena banyaknya lapisan antara pelaksana dengan pimpinan. Ini bisa membuat manajer menjadi terisolasi dari bawahan yang melaksanakan tugas-tugas spesifik. Perkembangan pelaksanaan pun tak bisa diawasi secara langsung.
Oleh karena itu, kita harus dapat memahami betul tentang struktur dasar dari sebuah organisasi sehingga segala sesuatu yang berdasarkan organisasi dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin tanpa adanya suatu ketidakstabilan didalam organisasi tersebut.
Dalam penulisan ini, saya mencoba memaparkan apa saja yang dibutuhkan untuk membangun sebuah organisasi yang baik. Diharapkan sedikit pengetahuan penulis tentang organisasi dapat dijadikan acuan kepada pembaca yang ingin membangun suatu organisasi yang baik serta terjaga keutuhannya dan stabilisasinya.







2. Masalah
Kerapkali kita menemui atasan yang “kebanjiran” urusan. Begitu banyak permasalahan yang lewat meja dia, dalam arti butuh penanganan olehnya. Entah itu sekedar atas sepengetahuannya, atau butuh pendapatnya, atau malah perlu restu (approval) yang harus dipertanggungjawabkan olehnya. Apa pun, gejala seperti ini kira-kira disebabkan oleh struktur yang tidak seimbang. Terlalu banyak bawahan yang melapor langsung padanya.
Keadaan ini memang memungkinkan atasan memperoleh informasi dari lebih banyak orang, sehingga sepertinya ia punya gambaran yang lebih menyeluruh tentang segala kejadian dalam perusahaan. Tetapi, perlu ditanya, apakah seorang manajer perlu mendapat laporan langsung dari 12-15 bawahan di mana masing-masing punya pekerjaan yang saling berbeda. Dengan kondisi seperti ini, manajer lantas mempunyai rentang kendali yang terlalu luas. Konsekuensinya, kontrol terhadap tiap aktivitas yang diawasinya pun menjadi lebih sedikit.
Bahaya yang lebih besar dalam situasi seperti ini terdapat dalam tahap implementasi. Karena banyak lapisan yang harus dilewati antara instruksi dengan pelaksanaan maka boleh jadi keputusan dan kebijaksanaan malah dibuat di tingkat-tingkat yang berbeda. Jika pembuatan keputusan/kebijaksanaan ini sesuai dengan pengarahan dari pimpinan, mungkin tidak apa-apa. Hanya, dalam segala perumusan yang menyangkut penugasan, maka faktor salan tafsir bisa saja muncul, yang tentunya bisa melencengkan pelaksanaan dari tujuan semul



3. Landasan Teori
Struktur yang berlapis-lapis memang diperlukan agar beban kerja bisa didistribusikan secara efisien dan sistematis. Namun struktur yang terlalu tinggi dalam arti terlalu hirarkis menyebabkan birokrasi tak lagi rasional. Terlalu banyak paperwork yang beredar dari satu meja ke meja lain sebelum ada pelaksanaan konkrit. Demikian pula laporan dari bawah lamban sekali mencapai tingkat yang sebenarnya harus menanggapi. Organisasi lantas sulit bereaksi terhadap berbagai situasi menantang. la stagnan dan tidak adaptif. Efisiensi dan efektivitasnya rendah.
Ada kemungkinan gejala yang sama terjadi di perusahaan yang ada sekarang ini. Bila demikian keadaannya, maka yang perlu dilakukan adalah mengkaji ulang dan menilai kembali efektivitas struktur yang ada. Tanyakan, sejauh apa struktur dan komponen-komponennya dari segi fungsi telah merijawab tuntutan misi dan tujuan perusahaan? Apakah sekian banyak jabatan yang ada proporsional dengan beban kerja yang benar-benar ada dan perlu ditangani?
Apakah pembagian tugas, yang tercermin dalam job description, sudah jelas dan tidak tumpang tindih? Apakah arus informasi vertikal (atas-bawah) ataupun horizontal efisien? Atau terpaksa mentok ke mana-mana? Bagaimana dengan masalah tanggung jawab? Jelaskah siapa yang bertanggung jawab atas apa?
Pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya umum di atas sekedar untuk memperoleh gambaran kasar mengenai kondisi suatu perusahaan. Namun, bila dari situ saja sudah terdapat banyak jawaban negatif, maka kiranya sudah waktunya dilakukan review yang lebih sistematis dan mendetail.
Yang harus selalu menjadi pedoman: struktur harus melayani kepentingan organisasi. Struktur itu harus terbentuk dan berkembang untuk dan demi tujuan perusahaan maupun sasaran-sasaran spesifiknya. Boleh saja struktur, diatur berdasar fungsi. Bisa juga berdasarkan wilayah operasi. Atau, kalau memang itu tuntutannya, berdasarkan proyek atau pekerjaan tertentu. Apa pun, struktur itu harus efisien dalam proses dan efektif dalam hasil.
Jika struktur perusahaan tidak begitu, dalam arti lamban dan tidak tanggap, mau tak mau harus dilakukan tindakan drastis. Jangan segan untuk reorganisasi atau restrukturisasi.


4. Pembahasan Masalah
Dalam dunia yang berkembang dan semakin maju. Maka sebagai manusia yang mempunyai tanggung jawab dan jiwa kepemimpinan. Kita harus bisa membuat organisasi yang baik dengan ketentuan yang bisa dijadikan acuan. Dalam berorganisasi tanpa adanya nilai & visi maka akan rusak organisasi tersebut. begitu juga tanpa adanya misi maka suatu organisasi akan bingung untuk apa suatu organisasi itu dibuat tanpa misi yang jelas. selain itu dalam beroganisasi pun ada aturan guna mendisiplinkan anggota dalam organisasi guna tidak terjadi konflik kepentingan. Dalam organisasi aspek profesionalisme harus dijadikan acuan motifasi keterampilan dalam mengembangakan organisasi tanpa otu organisasi akan resah. Insetif aspek yang sangat harus kita jalankan agar tidak lamban dan ketinggalan dalam persaingan dalam berorganisasi. Agar berjalan suatu organisasi maka sumber daya harus ada dalam suatu organisasi guna memberika prestasi dalam berorganisasi. Suatu organisasi harus mempunyai rencana kerja agar tidak salah langkah dalam menjalankan suatu organisasi.
Dalam dunia yang semakin berkembang ini, suatu organisasi akan maju jika suatu semua nilai dan aspek tersebut lengakap dan tidak ada satupun yang tidak ada. Maka akan terbuat suatu organisasi yang baik dan akan mengalami kemajuan dalam setiap waktu. Berorganisasi harus baik guna menjadikan manusia baik pula agar tidak terjadi hal-hal yang tidakbaik pula. Untuk itu mari tingkatkan berorganisasi dengan menjadikan organisasi yang baik pula.

Dalam membangun suatu organisasi hal yang paling utama adalah adanya loyalitas. Sebisa mungkin ajaklah orang-orang yang memiliki loyalitas tinggi terhadap suatu pekerjaan untuk membangun organisasi tersebut. Carilah orang yang mempunyai tingkat militansinya tinggi, sehingga ketika organisasi itu terbentuk maka tujuan awal dari didirikannya organisasi itu dapat terlaksana.
Suatu organisasi akan terus maju bila ada orang yang bekerja sama di dalamnya secara kompak. Mereka yang memiliki kemampuan yang berbeda namun mempunyai tujuan yang sama. Mereka loyal terhadap organisasi dan Sang Founding Father yang memimpinnya. Dengan hanya beberapa orang saja yang loyal suatu organisasi akan selalu ada dan terus maju.
Keragaman kemampuan menjadi modal selanjutnya untuk terus membangun organisasi lebih maju lagi. Bagi seorang pemimpin sudah menjadi tugasnya dalam mengetahui dan memilah-milah kemampuan anggotanya sehingga dapat menempatkan para anggotanya sesuai dengan keahlian masing-masing.
Melihat orang Indonesia yang cenderung humoris jangan buat suatu organisasi yang kita pimpin terlalu serius sehingga suasana organisasi terlihat mencekam, para anggota menjadi merasa tertekan akan aturan-aturan yang berlaku. Buatlah santai, seakan-akan para anggota tidak merasa sedang berorganisasi. Artinya para anggota tidak merasa disibukan oleh organisasi yang sedang dijalaninya.
Organisasi yang mengalir akan membuat para anggotanya merasa senang karena mereka hanya di tuntut kesediannya dalam membangun suatu organisasi sesuai dengan keadaan hati mereka. Tidak ada paksaan, sehingga mereka dapat dengan ikhlas menjalaninya.
Sebagai seorang pemimpin (Founding Father) harus mampu membangun suatu organisasi yang berasal dari hati nurani. Sehingga keikhlasan selalu menyertainya dan dengan sendirinya para anggota akan sadar akan kedudukannya masing-masing yang telah di embankan oleh seorang pemimpin. Selanjutnya tugas, fungsi dan peran mereka akan di jalaninya tanpa harus ada perintah yang bersifat memaksa.
Dengan begitu kita dapat menyimpulkan beberapa tahap yang harus di lakukan dalam membangun suatu organisasi. Dimulai dari adanya loyalitas, pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing dan menjalani organisasi secara santai (tidak ada paksaan) dengan harapan suatu organisasi bisa dapat di bangun berdasarkan keikhlasan dari para anggotanya.
Dari berbagai sumber yang penulis sudah pernah baca dan pahami, dalam membangun organisasi yang baik dan efektif diperlukan 7 dasar pokok yang harus dipenuhi. Jika ketujuh dasar pokok itu terpenuhi maka organisasi yang terbentuk akan selalu kokoh serta kompak sesuai dengan tujuan awal dari organisasi tersebut. Adapun ketujuh dasar pokok tersebut seperti dijabarkan dibawah ini :
Pertama harus dimiliki suatu organisasi adalah nilai & visi, Nilai dan visi adalah suatu tujuan yang akan digunakan sebagai target yang harus di capai oleh suatu organisasi. Jika nilai & visi organisasi tidak ada maka organisasi itu akan rusak, karena tidak memiliki tujuan yang jelas.
Kedua adalah misi, Misi yaitu hal-hal yang harus di lakukan untuk mencapai suatu visi (tujuan).Tanpa ada misi yang jelas, visi tidak akan pernah tercapai, Maka dari itu visi dan misi sangat berkaitan satu sama lain. Jika tidak memiliki misi maka organisasi tidak akan pernah mencapai visi yang diinginkan bahkan mendekati pun tidak.
Ketiga adalah aturan - aturan yaitu batasan-batasan yang harus dimiliki organisasi. Jika suatu organisasi tidak memiliki aturan yang jelas maka bisa terjadi penyimpangan yang dapat merugikan organisasi. Bahkan akan menimbulkan konflik kepentingan, dimana setiap anggotanya hanya menginginkan keuntungan individual.
Keempat adalah Profesionalisme, Profesionalisme adalah bagaimana cara organisasi itu bertindak. Suatu organisasi dapat berhasil jika memiliki sikap dan sifat profesionalisme. Karena dengan sikap profesional organisasi tersebut akan memiliki citra baik di mata orang lain, dan akan menimbulkan rasa percaya dari klien dan juga rekan-rekan organisasi tersebut.
Kelima adalah Insentif. Insentif adalah bonus atau hadiah. Insentif sangat di butuhkan oleh anggota dari suatu organisasi bila dia melakukan tugas dengan sangat baik.
Keenam adalah Sumber Daya, Jika suatu organisasi kehilangan sumber daya maka organisasi tersebut tidak akan bisa bergerak dengan baik. Bisa di bilang sumber daya bagaikan supply oksigen bagi kelangsungan hidup manusia, tapi sumber daya juga bisa di cari penggantinya. Jika tidak di temukan lagi sumber daya maka organisasi tersebut akan frustasi dan cenderung akan mengalami penurunan fungsi ke depannya.
Ketujuh adalah Rencana Kerja. Rencana kerja merupakan susunan kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu organisasi. Karena bila tidak ada susunan kegiatan yang pasti dari sebuah organisasi,organisasi tersebut akan salah langkah dalam setiap kegiatan yang di lakukan.
Ketujuh aspek diatas merupakan hasil simpulan dari beberapa sumber yang pernah penulis baca. Tidak menutup kemungkinan ada aspek-aspek lain yang dibutuhkan selain dari ketujuh aspek diatas. Hal ini terbilang wajar karena organisasi terbentuk karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai secara bersama-sama. Tentunya tujuan dari organisasi yang satu mungkin saja berbeda dengan tujuan dari organisasi yang lainnya.
Organisasi yang baik bisa di katakan organisasi yang terorganisir, organisasi yang mempunyai visi dan misi atau tujuan yang jelas , organisasi yang mempunyai perencanaan yang matang, organisasi yang mempunyai kreatifitas dan inofatif dalam membuat perencanaan, organisasi yang bisa berkembang sesuai dengan tujuan dan visi misi yang sudah menjadi kesepakatan.
Dewasa ini banyak sekali organisasi-organisasi yang tumbuh berkembang, namun jarang sekali diantara beberapa organisasi yang ada bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama, mungkin karena beberapa hal yang bisa mempengaruhi sebuah organisasi itu bisa putus di tengah jalan atau mecet tidak bisa menyelesaikan program/tidak menuai hasil (gagal), ataukah karena perencanaan program itu dulunya tidak di pikirkan secara matang. Ataukah karena kurang kompak atau bagaimana ini? Bisa juga ini malah yang menjadi sebuah masalah yang harus di pecahkan.hal ini sanagat\disayangkan karena apa? Mungkin karena kurangnya mutu dan kualitas para birokrasi perusahaan yang dirasa kurang dalam hal semua seperti yang saya paparkan di atas tadi , sudah banyak contoh-contoh konkrit dari perusahaan – perusahaan Indonesia yang mungkin dari luarnya baik dan rapih,tapi kita tidak tau selut belut didalamnya,apakah karyawannya baik kah,atau tidak terjalin hubungan kerja yang baik,kunci dari segala maslah ini terletak dari mau tidaknya kita dalam perusahaan itu melakukan kerjasama.
Kerjasama yang baik bisa menjadi awal sebuah organisasi bisa berjalan dengan lancar dan baik, disamping itu juga perlu adanya komunikasi yang baik pula. Tanpa ada kerjasama dan komunikasi yang baik, sebuah organisasi tidak akan bisa bertahan lama,padahal suatu organisasi yang baik dilihat petama kali dari bisa bertahan lama ¨tidak cepat bubar¨ atau sebaliknya ¨konsisten¨.
Hal-hal yang menunjang organisasi bisa di katakan baik atau sukses adalah :

1. Kepemimpinan. Tanpa adanya pemimpinan yang punya sikap tanggap,tegas,tanggung jawab,kemampuan yang lebih,dan konsisten dengan tanggung jawab,sebuah organisasi tidak akan bisa maju dan baik.
2. Anggota atau pengurus di masing-masing program. Jika kepengurusan tidak bisa menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik, organisasi juga tidak akan maju atau konsisten.
3. Tempat atau kantor. Sebuah organisasi yang baik juga di tunjukan dengan adanya sebuah kantor atau tempat ¨punya kantor¨.
4. Jaringan. Ini juga termasuk salah satu yang menunjang organisasi itu di katakan baik, banyaknya jaringan yang di bangun, ini semakin menunjukan organisasi itu bisa di katakan organisasi yang baik atau maju.
5. Komunikasi dalam organisasi. Jika dalam satu ruang organisasi tidak ada komunikasi yang baik, bahkan tidak ada keterbukaan dalam satu ruang yang beda pemikiran juga beda tujuan, sehingga tidak ada penyelesaian atau jalan keluar untuk memecahkan suatu masalah, organisasi itu tidak akan bisa bekerja dengan maksimal dan hasilnya juga tidak maksimal.
6. Managemen. Organisasi yang baik managemennya juga harus baik, tersusun dengan rapi dan terorganisir dengan baik.
7. Budaya dalam keorganisasian. Yang di maksud dengan budaya disini adalah kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi,entah itu kebiasaan yang baik atau kebiasaan yang tidak baik,seperti tidak ada keseriusan dalam menjalankan tugas,mengabaikan waktu yang sudah menjadi kesepakatan ¨tidak tepat waktu¨,tidur di waktu jam kerja,dan lain-lainnya.

Mungkin masih banyak hal-hal yang menunjang sebuah organisasi itu bisa lebih baik,ini hanya beberapa hal saja yang bisa menunjang sebuah organisasi menjadi baik. Pengalaman saya dalam berorganisasi selama ini,banyak kelemahan-kelemahan yang tidak di mengerti dalam organisasi itu sendiri tidak ada kaca benggala, kebanyakan organisasi yang tidak bisa bertahan lama itu karena tidak punya tujuan atau konsep dan target yang jelas , seperti organisasi kepemudaan, dan organisasi masyarakat yang lainnya. Dalam berorganisasi harus punya rasa kekeluargaan yang tinggi, seperti punya rasa memiliki, saling bekerja sama, dan yang lainnya.
Jadi,di sini bisa disimpulkan bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa konsisten dan punya hasil yang konkrit atau nyata. Tanpa hasil yang konkrit, organisasi itu tidak bisa dikatakan organisasi yang baik, karena semuanya hanyalah sebuah program tanpa penyelesaian, disamping itu juga harus konsisten, organisasi yang tidak konsisten berarti organisasi itu gagal menjalankan program, itu juga tidak





5. Penutup
A. Kesimpulan dan Saran
Organisasi yang baik bisa di katakan organisasi yang terorganisir, organisasi yang mempunyai visi dan misi atau tujuan yang jelas , organisasi yang mempunyai perencanaan yang matang, organisasi yang mempunyai kreatifitas dan inofatif dalam membuat perencanaan, organisasi yang bisa berkembang sesuai dengan tujuan dan visi misi yang sudah menjadi kesepakatan.
suatu organisasi adalah nilai & visi,nilai dan visi adalah suatu tujuan yang di akan digunakan sebagai target yang harus di capai oleh suatu organisasi.Jika nilai & visi organisasi tidak ada maka organisasi itu akan rusak,karna tidak memiliki tujuan yang jelas.
Kerjasama yang baik bisa menjadi awal sebuah organisasi bisa berjalan dengan lancar dan baik, disamping itu juga perlu adanya komunikasi yang baik pula. Tanpa ada kerjasama dan komunikasi yang baik, sebuah organisasi tidak akan bisa bertahan lama,padahal suatu organisasi yang baik dilihat petama kali dari bisa bertahan lama ¨tidak cepat bubar¨ atau sebaliknya ¨konsisten¨.
Jadi, organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa konsisten dan punya hasil yang konkrit. Tanpa hasil yang konkrit, organisasi itu tidak bisa dikatakan organisasi yang baik, karena semuanya hanyalah sebuah program tanpa penyelesaian, disamping itu juga harus konsisten, organisasi yang tidak konsisten “macet di tengah perjalanan” berarti organisasi itu gagal menjalankan program, itu juga tidak baik.

BAGAIMANA BERORGANISASI YANG BAIK DAN BENAR??

Dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan adanya inovasi dan pengembangan, bagaimana organisasi bisa menjadi tempat ajang proses kadersasi yang optimal. IPNU merupakan wadah atau tempat belajar bagi para pelajar, santri, mahasiswa dan pemuda. Belajar dalam arti saling berproses antara satu dengan yang lain, tanpa harus ada yang dibodohi atau merasa pintar sendiri.
Dalam proses belajar, tiap individu diharapkan bisa membentuk karakter sebuah organsasi. Dalam organisasi akan dbutuhkan suatu hal yang danggap sebagai alat pedukung dalam pengembangan organisasi tersebut, diantaranya yaitu:
1) Organisasi digerakkan oleh manusia dalam melaksanakan aktifitas yang sejalan dengan rencana, sasaran dan target ;
2) Bentuk, fungsi dan tujuan;
3) Sumber informasi ;
4) Sistem ;
5) Komunikasi ;
6) Menghindari konflik individu dan atau kelompok ;
7) Membangun organisasi system terbuka ;
8 ) Organisasi berintraksi dengan lingkungan ;
9) Ada nilai kebersamaan yang didukung strategi manajemen ;
10) Kekuatan dalam umpan balik untuk individu dan kelompok sehingga mampu mendorong belajar.

Pendekatan Organisasi :

Ada sebuah keyakinan bahwa keefektifan organisasi tidak dapat dirumuskan karena ada perbedaan pandangan, oleh karena itu, maka pemahamannya melalui suatu pendekatan yang sering diungkapkan dengan apa yang disebut :
1) Pendekatan pencapaian tujuan, menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya.
2) Pendekatan sistim, bahwa organisasi terdiri sub bagian yang saling berhubungan, oleh karena itu dinilai berdasarkan kemampuannya untuk dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan.
3) Pendekatan stakeholders, dikatakan efektif apabila pemilik mendapatkan laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan; pegawai adalah kompensasi, tunjangan tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja; pelanggan adalah kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan; kreditur adalah kemampuan untuk membayar hutang.
4) Pendekatan nilai-nilai bersaing, bertitik tolak dengan assumsi terdapat apa yang disebut dengan fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri dengan perubahan; perolehan sumber (mampu meningkatkan dukungan dari luar dan memperluas jumlah tenaga kerja) ; perencanaan (tujuan jelas dan dipahami dengan benar); produktifitas (volume keluaran tinggi, rasio keluaran terhadap masukan tinggi); Ketersediaan informasi (saluran komunikasi membantu pemberian informasi kepada orang mengenai hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka); stabilitas (perasaan tenteram, kontinuitas, kegiatan berfungsi secara lancar); Tempat kerja yang kondusif (pegawai mempercayai, menghormati serta bekerja sama dengan yang lain); tenaga kerja terampil (pegawai memperoleh pelatihan, mempunyai keterampilan dan berkapasitas untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik).

Apakah Saya Seorang Pemimpin?

Di bawah ini adalah sikap yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin.
Menerima Masukan dari Bawahnnya
Sebagai seorang pemimpin bukan berarti dia adalah yang sempurna di perusahaan tersebut, karena pada hakikatnya tidak ada manusia yang sempurna termasuk seorang pemimpin. Pemimpin juga membutuhkan masukan dari setiap bawahnya untuk mengembangkan perusahaan tersebut. So terbukalah dengan masukan yang diberikan kepada Anda.
Menjadi Sahabat Bagi Bawahan
Buang anggapan bahwa seorang pemimpin tidak boleh bersahabat dengan bawahnnya. Seorang pemimpin harus bisa menjadi sahabat untuk bawahnnya, ketika Anda dapat menjadi sahabat bagi bawahan Anda maka hubungan Anda dengan mereka akan semakin kuat dan solid. Tumbuhkanlah rasa persahabatan dengan mereka. Jangan menganggap mereka sebagai orang yang hanya bekerja kepada Anda dan Anda menggaji mereka. Anggaplah mereka juga sebagai sahabat Anda.
Tegas dan Wibawa
Seorang pemimpin harus mempunyai sikap tegas kepada bawahannya, agar bawahan Anda bisa menghargai semua perintah dari Anda. Tanpa sikap yang tegas, Bawahan Anda tidak akan menghormati dan mematuhi perintah yang Anda berikan. Latihlah terus wibawa Anda agar Anda menjadi pemimpin yang kuat.
Adil / Bijaksana
Ketika Anda menghadapi sebuah konfrontasi dalam organisasi Anda bersikaplah adil dan bijaksana. Coba untuk mendengarkan semua penjelasan dari berbagai pihak. Analisalah penjelasan mereka, setelah itu barulah Anda putuskan. Dengan bersikap adil dan bijaksana maka tidak akan ada kesenjangan dalam organisasi Anda.
Introspeksi Diri & Diskusi
Semua pemimpin pernah mengalami kesalahan dan seorang pemimpin harus belajar dari kesalahan tersebut agar tidak terulang lagi. Yang harus dilakukan agar tidak terulang kesalahan yang sama, maka lakukanlah diskusi dengan team Anda. Karena dengan berdiskusi, Anda akan menemukan kunci dari permasalahan tersebut dan bagaimana cara menyelesaikannnya. Ingat kepemimpinan adalah kerja tim, jika Anda kerja sendiri maka kepemimpinan Anda hanya akan bertahan beberapa waktu saja.
Remember! Seorang pemimpin adalah orang biasa dengan tekad yang luar biasa.

Anda Pantas Memimpin Kami?

Anda mungkin sering mendengar pernyataan, “Wah, pantesnya kamu yang jadi pemimpin.” atau, “Saya sih maunya kamu yang jadi pemipin karena aura kepemimpinan kamu terpancar.”. Ada banyak contoh dalam kehidupan karir, di mana seseorang dipandang oleh karyawan lain sebagai pemimpin mereka walaupun ia hanya sebagai anggota tim. Setiap ide yang ia ajukan sangat kreatif, dan ia juga menerima setiap kritik dari anggota tim secara bijak, begitu pula ketika ia menyampaikan kritikannya. Alhasil, setiap arahannya mampu memberikan semangat bagi Anda untuk mewujudkan kesempurnaan hasil (outcome).
Di sisi lain, kini banyak juga ditemui seorang pemimpin yang ternyata tak dipandang sebagai seorang pemimpin oleh bawahannya. Setiap arahannya hanya dilihat sebatas perintah tanpa berhasil memicu kesadaran dan semangat dalam menjalankannya. Tak jarang di antara Anda ada yang menyelesaikan tugas dengan menggerutu atau bahkan mengeluh, yang mengakibatkan pekerjaan yang dihasilkan tidak optimal. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut akan mengakibatkan penurunan, bukan hanya dalam anggota tim itu sendiri tapi juga bagi kemajuan perusahaan itu sendiri.
Pertanyaannya adalah, “Mengapa pemimpin itu tidak dihargai?”. Mungkin ada hal-hal yang membuat ia tidak dihormati karena pemimpin tersebut kurang memahami dan menghargai bawahannya. Ia hanya mau dilayani tanpa mau melayani. Ia kurang memberikan apresiasi pada bawahannya, dan terkadang ia cenderung gengsi untuk mengakui kelebihan bawahan tersebut.
Anda dapat membayangkan jika seorang pemimpin memandang anak buahnya yang terkenal sebagai “trouble maker” sebagai partner kerjanya. Awalnya memang terlihat sulit, tapi sikap itulah yang seharusnya dipupus. Hal itu merupakan suatu tantangan bagi seorang pemimpin untuk mengetahui bagaimana cara seorang pemimpin bersikap bijak dan mengelola semua unsur negatif menjadi faktor pendorong bagi terciptanya kekuatan.
Anggaplah bawahan sebagai sebuah keluarga besar perusahaan. Berikan apresiasi atas kinerja mereka, karena itu merupakan salah satu cerminan sikap menghargai bawahan, dan Anda juga akan mendapatkan perlakuan yang sama dari bawahan Anda. Jadi, “Saya dukung kamu untuk menjadi pemimpin untuk melayani dan dilayani kami!”.