HARAPAN ITU PASTI

Kamis, 02 Mei 2013

Anda Pantas Memimpin Kami?

Anda mungkin sering mendengar pernyataan, “Wah, pantesnya kamu yang jadi pemimpin.” atau, “Saya sih maunya kamu yang jadi pemipin karena aura kepemimpinan kamu terpancar.”. Ada banyak contoh dalam kehidupan karir, di mana seseorang dipandang oleh karyawan lain sebagai pemimpin mereka walaupun ia hanya sebagai anggota tim. Setiap ide yang ia ajukan sangat kreatif, dan ia juga menerima setiap kritik dari anggota tim secara bijak, begitu pula ketika ia menyampaikan kritikannya. Alhasil, setiap arahannya mampu memberikan semangat bagi Anda untuk mewujudkan kesempurnaan hasil (outcome).
Di sisi lain, kini banyak juga ditemui seorang pemimpin yang ternyata tak dipandang sebagai seorang pemimpin oleh bawahannya. Setiap arahannya hanya dilihat sebatas perintah tanpa berhasil memicu kesadaran dan semangat dalam menjalankannya. Tak jarang di antara Anda ada yang menyelesaikan tugas dengan menggerutu atau bahkan mengeluh, yang mengakibatkan pekerjaan yang dihasilkan tidak optimal. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut akan mengakibatkan penurunan, bukan hanya dalam anggota tim itu sendiri tapi juga bagi kemajuan perusahaan itu sendiri.
Pertanyaannya adalah, “Mengapa pemimpin itu tidak dihargai?”. Mungkin ada hal-hal yang membuat ia tidak dihormati karena pemimpin tersebut kurang memahami dan menghargai bawahannya. Ia hanya mau dilayani tanpa mau melayani. Ia kurang memberikan apresiasi pada bawahannya, dan terkadang ia cenderung gengsi untuk mengakui kelebihan bawahan tersebut.
Anda dapat membayangkan jika seorang pemimpin memandang anak buahnya yang terkenal sebagai “trouble maker” sebagai partner kerjanya. Awalnya memang terlihat sulit, tapi sikap itulah yang seharusnya dipupus. Hal itu merupakan suatu tantangan bagi seorang pemimpin untuk mengetahui bagaimana cara seorang pemimpin bersikap bijak dan mengelola semua unsur negatif menjadi faktor pendorong bagi terciptanya kekuatan.
Anggaplah bawahan sebagai sebuah keluarga besar perusahaan. Berikan apresiasi atas kinerja mereka, karena itu merupakan salah satu cerminan sikap menghargai bawahan, dan Anda juga akan mendapatkan perlakuan yang sama dari bawahan Anda. Jadi, “Saya dukung kamu untuk menjadi pemimpin untuk melayani dan dilayani kami!”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar