HARAPAN ITU PASTI

Kamis, 02 Mei 2013

isu negatif sawit Indonesia di pasar internasional.

Medan (ANTARA) - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) meminta pemerintah meningkatkan lobi sekaligus berani "bersuara keras" untuk menekan isu negatif sawit Indonesia di pasar internasional.
"Sawit Indonesia yang sering menjadi sasaran isu negatif pihak asing khususnya Uni Eropa menunjukkan lobi pemerintah di pasar internasional lemah dan ketidakberanian Indonesia menantang kampanye negatif tersebut," kata Ketua Umum Apkasindo, Anizar Simanjuntak, di Medan, Rabu.
Apkasindo sendiri menilai isu negatif tentang sawit Indonesia itu merupakan trik perdagangan, mengingat harga minyak sawit lebih murah dibandingkan minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dan matahari.
Apalagi, kata dia, faktanya, hingga dewasa ini, petani sawit tidak pernah mendapat subsidi dari pemerintah dan tanaman sawit di Indonesia semakin ramah lingkungan.
Menurut dia, pemerintah harus berani melawan isu itu, karena selain kampanye negatif tersebut dinilai hanya trik dagang, juga petani dan pengusaha sawit berada di belakang pemerintah.
"Memang kita (Indonesia) perlu ekspor, tetapi mereka (pembeli) juga butuh sawit Indonesia," katanya.
Sebenarnya, kata dia, ekspor ke Eropa juga tidak terlalu banyak sehingga harusnya pemerintah dan Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) bisa memberikan perlawanan kepada negara itu atas tudingan negatf yang sudah merugikan petani, pengusaha dan Pemerintah Indonesia.
Eropa Evaluasi

Anizar menegaskan, sebagai negara maju dan yang mengklaim dirinya sebagai negara peduli ingkungan, negara di Eropa harusnya mendukung negara-negara berkembang seperti Indonesia.
"Seandainyapun petani sawit Indonesia mendapat subsidi, harusnya Eropa mendukung, bukan malah menjadikan alasan untuk menuding macam-macam hingga aksi penolakan masuknya biodiesel Indonesia dengan dalih sawitnya mendapat subsidi," katanya.
Uni Eropa juga harusnya evaluasi diri dengan sikap Indonesia yang lebih tenang dan arif menyikapi "permusuhan" yang dilakukan pihak Eropa yang terus-terusan menyudutkan minyak sawit nasional dengan berbagai isu.
"Coba saja, kalau semua penduduk memboikot produk yang beredar di Indonesia yang penduduknya banyak, betapa meruginya Eropa," katanya.
Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMS), Derom Bangun, mengatakan, pemerintah dewasa ini sedang berupaya meningkatkan lobi dan perlawanan terhadap isu negatif sawit yang dilontarkan negara manapun.
Bahkan, kata dia, Indonesia sudah merangkul negara produsen lainnya seperti Malaysia dan Afrika untuk bersma-sama melawan kampanye negatif sawit di pasar internasional.
Dia menegaskan, isu negatif sawit dipastikan berkaitan dengan upaya perlindungan produk nabati di luar sawit mengingat produksi dan potensi sawit cukup besar untuk "meraji" pasar dibandingkan minyak nabati jenis lainnya.
"Tetapi untuk melawan menepis isu negatif perlu dukungan mulai dari bukti-bukti kuat hingga dukungan dari petani dan pengusaha dan syukur dewasa ini sinergitas petani, pengusaha dan pemerintah semakin kuat sehingga diyakini Indonesia bisa mengatasi hambatan di perdagangan sawit itu,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar